Kamis, 31 Desember 2009

Merry Christmas 2009 & Happy New Year 2010


Ini foto sederhana, lucu dan unik, yang dibuat dengan banuan internet untuk mendesaign foto.
Tinggal menambahkan foto di kotak yang tersedia, hasilnya lumayan bagus...
Perkenalkan disamping foto saya ada adik kecil yang bernama Erica..
Fotonya menurut saya lucu... sekalian ungkapan selamat hari natal dan tahun baru 2010 buat dek ica... semoga di tahun kedepan semakin sukses, dan permohonan maaf kaka selama ini ya...
baik sengaja maupun tidak sengaja... Semoga Tuhan memberkati kita semua....

Rabu, 16 Desember 2009

Detik-detik Terakhir Jelang Penutupan Koin untuk Prita

Detik-detik Terakhir Jelang Penutupan Koin untuk Prita
Puluhan karung berisi uang koin yang rencananya akan disumbangkan untuk membantu membayar denda yang harus dibayar oleh Prita Mulyasari, Minggu (13/12), tertumpuk di salah satu posko di Jalan Langsat, Jakarta.
Senin, 14 Desember 2009 | 15:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski Rumah Sakit Omni Internasional telah mencabut gugatan perdata terhadap Prita Mulyasari (32), Senin (14/12/2009), masyarakat masih antusias membawa koin-koin ke posko Wetiga yang berlokasi di Jalan Langsat 1/3A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Berdasarkan daftar penyumbang hingga saat ini, lebih dari 50 orang yang tercatat memberikan sumbangan, meski pengumpulan koin akan ditutup pada Senin malam ini pukul 21.00 WIB. Salah satunya datang dari seorang penjual kelapa muda yang mengumpulkan koin dalam dua hari.

Koin tersebut, ujarnya, berasal dari sumbangan para pelanggan yang biasa membeli es kelapa mudanya. Dengan modal sekaleng biskuit bekas, dia sanggup mengumpulkan koin untuk Prita.

Adapun beberapa bungkusan plastik berisi koin asing dalam sekotak kardus yang berasal dari para karyawan Kedutaan Besar Jepang yang dikirim melalui kiriman paket ke posko Wetiga. Koin juga berasal dari daerah Malang, Bandung, bahkan Bali.

"Meski akan ditutup, kami tetap masih akan menerima, enggak mungkin ditolak," ujar Didi Nugraha, salah satu relawan Koin Keadilan untuk Prita.

Menurut dia, koin-koin yang berasal dari daerah akan tetap, kami tetap masih akan menerima, enggak mungkin ditolak," ujar Didi Nugraha, salah satu relawan Koin Keadilan untuk Prita.

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/12/14/15515146%20/detik-detik.terakhir.jelang.penutupan.koin.untuk.prita

Minggu, 13 Desember 2009

S. Agnes dari Montepulciano


S. Agnes dilahirkan dekat kota Montepulciano, Italia, pada tahun 1268. Ketika usianya baru sembilan tahun, ia memohon kepada ayah ibunya untuk diijinkan tinggal di biara dekat tempat tinggal mereka. Agnes amat senang bersama para biarawati. Mereka melewatkan hidup mereka dalam doa dan ketenangan. Mereka bekerja keras juga. Meskipun Agnes masih muda, ia mengerti mengapa para biarawati itu bisa hidup dan berdoa dengan baik. Sebab, mereka ingin bersatu dengan Yesus.
Tahun-tahun berlalu. St. Agnes melewati masa novisiat. Ia seorang biarawati yang baik sehingga para biarawati lainnya senang dengan kehadirannya. Agnes berdoa dengan sepenuh hati. Ia memberikan teladan yang baik kepada para biarawati. Beberapa gadis datang untuk bergabung bersama mereka. Agnes dan para biarawati itu termasuk dalam Ordo Para Pengkhotbah, yang biasa disebut Dominikan.

Beberapa tahun kemudian, Agnes dipilih menjadi pemimpin atau “priorin” biara. Ia berusaha adil dan jujur kepada semua biarawati. Ia selalu mencamkan dalam hati bahwa segala sesuatu ia lakukan bagi Yesus. Ia percaya bahwa Yesus Sendiri yang sesungguhnya mengurus biara. Ia yang memelihara mereka.

Moeder Agnes melakukan mati raga yang keras. Ia senantiasa lemah lembut dan baik hati, meskipun terkadang perasaan hatinya tidak demikian. Tuhan memenuhi Agnes dengan sukacita dan sekali waktu menganugerahinya dengan karunia-karunia rohani. Suatu ketika, Ia bahkan mengijinkan Agnes membopong Kanak-kanak Yesus dalam pelukannya.

Agnes seringkali menderita sakit. Tetapi, ia selalu sabar, bahkan jika penyakitnya amat parah sekalipun. Ia tidak pernah mengeluh ataupun mengasihani diri sendiri. Sebaliknya, ia mempersembahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Menjelang akhir hidupnya, para biarawati tahu bahwa keadaannya tidak akan membaik. Mereka merasa amat sedih. “Jika kalian mengasihi aku, tentulah kalian akan bergembira,” demikian kata Agnes, “sebab aku akan segera masuk dalam kemuliaan Yesus.”

St. Agnes wafat pada tahun 1317 dalam usia empat puluh sembilan tahun. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1726. Makamnya menjadi tempat ziarah. Banyak orang datang mohon bantuan doanya dan mohon pertolongannya. Salah seorang di antara para peziarah adalah St. Katarina dari Siena.

Marilah pada hari ini kita berdoa bagi mereka yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani orang lain.

http://www.indocell.net/yesaya/id277_s__agnes_dari_montepulciano_.htm

Ajarilah Anak-anak Arti Natal yang Sebenarnya.




Sinterklas
Satu minggu sebelum Natal, saya kedatangan tamu. Begini ceritanya. Saya sedang bersiap-siap untuk tidur ketika saya mendengar suara berisik di ruang tamu. Saya membuka pintu kamar dan saya amat terkejut, Sinterklas tiba-tiba muncul dari balik pohon Natal.

Sinterklas tidak tampak gembira seperti biasanya. Malahan saya pikir saya melihat air mata di sudut matanya. "Apa yang sedang anda lakukan?" saya bertanya. "Saya datang untuk mengingatkan kamu … AJARILAH ANAK-ANAK!" kata Sinterklas. Saya menjadi bingung; apa yang dimaksudkannya?

Kemudian dengan suatu gerak cepat Sinterklas memungut sebuah tas mainan dari balik pohon. Sementara saya berdiri dengan bingung, Sinterklas berkata, "Ajarilah anak-anak! Ajarilah mereka arti Natal yang sebenarnya, arti yang sekarang ini telah dilupakan oleh banyak anak."

Sinterklas merogoh ke dalam tasnya dan mengeluarkan sebuah POHON NATAL mini. Pohon Natal"Ajarilah anak-anak bahwa pohon cemara senantiasa hijau sepanjang tahun, melambangkan harapan abadi seluruh umat manusia, semua ujung daunnya mengarah ke atas, mengingatkan kita bahwa segala pikiran kita di masa Natal hanya terarah pada surga."

BintangKemudian ia memasukkan tangannya ke dalam tas dan mengeluarkan sebuah BINTANG cemerlang. "Ajarilah anak-anak bahwa bintang adalah tanda surgawi akan janji Allah berabad-abad yang silam. Tuhan menjanjikan seorang Penyelamat bagi dunia, dan bintang adalah tanda bahwa Tuhan menepati janji-Nya."

Ia memasukkan tangannya lagi ke dalam tasnya dan mengeluarkan sebatang LILIN. Lilin Natal"Ajarilah anak-anak bahwa Kristus adalah terang dunia, dan ketika kita melihat terang lilin kita diingatkan kepada-Nya yang telah mengusir kegelapan."

Lingkaran NatalSekali lagi ia memasukkan tangannya ke dalam tasnya, mengeluarkan sebuah LINGKARAN lalu memasangnya di pohon Natal. "Ajarilah anak-anak bahwa lingkaran melambangkan cinta Sejati yang tak akan pernah berhenti. Cinta adalah kasih sayang yang terus-menerus - tidak hanya saat Natal tetapi sepanjang tahun."

Boneka SinterklasKemudian dari tasnya ia mengeluarkan hiasan SINTERKLAS. "Ajarilah anak-anak bahwa saya, Sinterklas, melambangkan kemurahan hati dan segala niat baik yang kita rasakan sepanjang bulan Desember."

Hadiah NatalSelanjutnya ia mengeluarkan sebuah HADIAH dan berkata. "Ajarilah anak-anak bahwa Tuhan demikian mengasihi umatnya sehingga Ia memberikan anaknya yang tunggal…"

"Terpujilah Allah atas hadiah-Nya yang demikian mengagumkan itu. Ajarilah anak-anak bahwa para majus datang menyembah sang bayi kudus dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Hendaknyalah kita memberi dengan semangat yang sama dengan para majus."

Sinterklas kemudian mengambil tasnya, memungut sebatang PERMEN coklat berbentuk Permen Coklattongkat dan menggantungkannya di pohon Natal. "Ajarilah anak-anak bahwa batangan permen ini melambangkan para gembala. Sekali waktu seekor domba berkelana pergi meninggalkan kawanannya dan tersesat maka gembala datang dan menuntun mereka kembali. Batangan permen ini mengingatkan kita bahwa kita adalah penjaga saudara-saudara kita, sekali waktu orang-orang yang telah lama pergi meninggalkan gereja membutuhkan pertolongan untuk kembali ke pangkuan Gereja. Selayaknyalah kita berdaya upaya untuk menjadi gembala-gembala yang baik dan menuntun mereka pulang ke rumah."

Ia memasukkan tangannya lagi ke dalam tas dan mengeluarkan sebuah boneka MALAIKAT. "Ajarilah anak-anak bahwa para malaikatlah yang mewartakan kabar sukacita kelahiran Sang Penyelamat. Para malaikat itu bernyanyi, "Kemuliaan bagi Allah di surga dan damai di bumi bagi manusia." Sama seperti para malaikat di Betlehem, kita patut mewartakan Kabar Gembira tersebut kepada keluarga dan teman-teman: Immanuel - Tuhan beserta kita!

MalaikatSekarang Sinterklas kelihatan gembira. Ia memandang saya dan saya melihat matanya telah bersinar kembali. Ia berkata, "Ingat, ajarilah anak-anak arti Natal yang sebenarnya. Jangan menjadikan saya pusat perhatian karena saya hanyalah hamba dari Dia yang adalah arti Natal yang sebenarnya - Immanuel - Tuhan beserta kita. Kemudian, secepat datangnya, Sinterklas tiba-tiba pergi.

Dan seperti biasa - Sinterklas telah datang untuk membawa hadiah bagi saya dan anak-anak saya - suatu hadiah yang luar biasa. Sinterklas telah membantu saya mengingat kembali arti Natal yang sebenarnya - dan arti kedatangan Yesus ke dunia. Dan saya tahu, bagi saya dan anak-anak, Natal ini akan menjadi Natal yang terindah - karena IMMANUEL ~ TUHAN BESERTA KITA!

sumber : News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale.”


http://www.indocell.net/yesaya/id157.htm

Mengapa berdoa Rosario?


Apa itu doa?

Doa ialah berbicara dengan Tuhan; mengangkat hati serta pikiran kita kepada Tuhan. "Doa adalah kunci Surga." - St. Agustinus

Mengapa kita berdoa?

Kita berdoa agar kita dapat masuk Surga. St. Agustinus mengatakan: “Sama seperti tubuh tidak dapat hidup tanpa makanan, demikian juga jiwa kita tidak dapat hidup secara rohani tanpa doa.” St. Alfonsus mengatakan: “Ia yang berdoa, diselamatkan; ia yang tidak berdoa, celaka!” Doa sangat besar kuasanya. (Yak 5:16-18, 2Raj 20:1-6).

Siapa yang berdoa?

Yang berdoa ialah orang yang ingin berbahagia selamanya bersama Tuhan di surga.

Kapan kita berdoa?

Kita berdoa senantiasa, siang dan malam.

Di mana kita berdoa?

Kita berdoa di rumah, di kamar kita (Mat 6:1-6), di Gereja dengan keluarga kita (Mat 21:13), atau di mana saja. Dengan doa kita dapat menguduskan saat-saat senggang kita, kita dapat berdoa ketika sedang berjalan-jalan di taman, mengendarai mobil atau naik bis dan mempersembahkan waktu luang kita itu kepada Tuhan.

Apakah Tuhan selalu menjawab doa-doa kita?

Ya. Ada tiga bentuk jawaban doa - ya, tidak, dan tunggu. Tidak ada doa yang tidak dijawab dan tidak ada doa yang tidak didengarkan. St. Thomas Aquinas mengajarkan: "Tuhan tidak mengabulkan apa yang kita minta dalam doa jika permintaan kita itu tidak baik bagi keselamatan kita." Kita harus bertanya apa kehendak Tuhan bagi kita. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:31-33) “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Mat 16:26). Tuhan memenuhi kebutuhan kita, tetapi tidak keserakahan kita.


Bagaimana kita dapat berdoa dengan baik?

Konsentrasi (Mat 6:7,8), Iman (Ibr 11:6), Kerendahan hati (Yak 4:6, lihat juga Mat 6:1-6, Lukas 18:9-14). Prioritas yang Benar (Luk 22:42), Devosi (Mat 15:8), Kesungguhan (Luk 22:43,44), Ketekunan (Luk 11:5-10 / Luk 18:1-8, Mat 24:13), dan dengan tidak jemu-jemu. Kita wajib berdoa sekurang-kurangnya 15 menit setiap hari. Di dunia ini kita mempersiapkan diri untuk tinggal bersama Tuhan selama-lamanya. Karena Tuhan adalah Pribadi yang paling penting dalam hidup kita, kita wajib berbicara kepada-Nya setiap hari. Setiap harinya kita menghabiskan lebih banyak waktu sekedar untuk makan, bersantai dan menikmati hiburan. Jiwa kita jauh lebih penting daripada tubuh kita. Dan Tuhan pastilah jauh lebih penting daripada siapa pun atau apa pun juga dalam hidup kita, jadi Ia layak mendapatkan prioritas utama. Berapa banyak kita harus berdoa? Kitab Suci mengatakan: - selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1, 1Tes 5:17, Ef 6:18 dan Kis 6:4).


Mengapa Tuhan menghendaki kita berdoa kepada Bunda Maria?

Kita berdoa kepada Bunda Maria karena ia adalah Bunda Allah dan doa-doanya sangatlah besar kuasanya (Yoh 2:1-11). Ketika kita berdoa Salam Maria, kita menggabungkan penyembahan kepada Tuhan dan penghormatan kepada Bunda Maria. Kita menyatukan doa-doa kita kepada Tuhan dengan doa-doa Bunda Maria kepada Tuhan. Kita tidak menyembah Bunda Maria, kita hanya menyembah Tuhan saja. Ketika kita berdoa kepada Bunda Maria, kita menghormatinya sebagai Bunda Allah dan sebagai Bunda Rohani kita (Why 12:17, Yoh 19:26,27). Saat kita amat membutuhkan pertolongan, kita tidak saja berdoa sendiri kepada Tuhan secara langsung, tetapi kita juga meminta orang lain berdoa bagi kita dan bersama kita. Ketika kita berdoa Rosario, kita didukung oleh Bunda Maria, Bunda Allah yang Kudus, yang berdoa kepada Tuhan bagi kita dan bersama kita. Tuhan menghendaki kita menghormati Bunda Maria karena perannya yang istimewa dalam karya keselamatan Allah. Tuhan menghendaki Bunda Maria ambil bagian dalam penebusan umat manusia, sama seperti Hawa ambil bagian dalam jatuhnya umat manusia ke dalam dosa. Sama seperti seorang Bapa dipenuhi sukacita karena cinta dan penghormatan yang diberikan orang kepada anak-anaknya, demikian juga Allah Bapa dipenuhi sukacita dan menghendaki kita menghormati puteri-Nya, Maria, Bunda PuteraNya, Yesus.

Mengapa kita wajib berdoa Rosario?

Karena doa Rosario telah didaraskan serta dianjurkan selama berabad-abad oleh para Paus dan santo/santa besar, dan juga karena pengaruhnya yang baik - sama seperti pohon yang baik menghasilkan buah yang baik (Mat 7:17). Juga, karena ke-15 Janji Bunda Maria bagi umat Kristiani yang berdoa Rosario dan karena Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes dan di Fatima untuk meminta kita berdoa rosario. Rosario telah menyelamatkan serta mengubah ribuan jiwa, mengapa tidak menggunakannya untuk menyelamatkan jiwamu?


Bagaimana kita berdoa Rosario?

Dengan merenungkan ke-15 misteri, dengan mendaraskan sepuluh Salam Maria pada manik-maniknya serta satu Bapa Kami dan Kemuliaan di setiap misteri.

Bagaimana kita merenungkan misteri-misteri Rosario?

Kita merenungkan misteri-misteri rosario dengan menggunakan imajinasi kita untuk menghadirkan misteri yang sedang kita renungkan di hadapan kita. Kemudian sambil membayangkan imajinasi yang hadir di pikiran, kita mengucapkan doa Salam Maria. Sementara merenung, kita mengulang-ulang doa kita, sama seperti yang dilakukan Yesus (Mat 26:44). Dalam berdoa Rosario, pada dasarnya kita mengatakan, “Yesus dan Bunda Maria, aku mencintaimu” berulang-ulang kali. Sementara kita melakukannya, kita bertumbuh dalam cinta kepada Tuhan. Mengatakan, “Aku mencintaimu” tidak pernah basi. Jika kita sungguh-sungguh mencintai, pernyataan cinta seperti itu akan semakin memperdalam cinta kita.


Bagaimana kita dapat mulai berdoa Rosario setiap hari?

Dengan mendoakan hanya satu misteri dengan sepuluh Salam Maria setiap hari, hingga kita merasa rindu untuk berdoa lebih banyak.


sumber : "Why Pray the Rosary" by Father Peffley; Father Peffley's Web Site;

www.transporter.com /fatherpeffley “diterjemahkan oleh YESAYA:

www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley.” Top of Form

Apple Menggugat Balik Nokia atas Penjiplakan


WASHINGTON. Apple Inc melakukan serangan balik terhadap Nokia Oyj. Produsen iPhone itu, Sabtu (12/12) dinihari WIB, menggugat Nokia di Pengadilan Federal Wilmington, Delaware, Amerika Serikat (AS).

Apple menuding Nokia telah menggunakan 13 teknologi miliknya tanpa izin. Teknologi yang menurut Apple telah dibajak Nokia itu seperti penggunaan antarmuka (interface) grafis, teleconference, dan pemanfaatan layar sentuh di telepon seluler. Dalam gugatannya, Apple menyebut E71 dan N900 sebagai contoh produk Nokia yang yang memanfaatkan temuannya secara tidak sah.

Apple juga menuding Nokia telah melanggar asas persaingan usaha yang sehat. Tuduhan ini merupakan jawaban atas gugatan Nokia terhadap Apple di pengadilan yang sama, Oktober lalu.

Saat itu, Nokia melaporkan Apple karena menggunakan 10 teknologi mereka yang telah dipatenkan. Nokia mengklaim, Apple telah membajak berbagai patennya, seperti teknologi pengiriman data nirkabel.

Pembelaan versi Apple yang juga termuat dalam gugatan terhadap Nokia, paten yang didaftarkan produsen handphone asal Finlandia itu tidak sesuai dengan standar yang berlaku di industri.

Apple pun membantah telah menggunakan teknologi Nokia tanpa permisi. Menurut keterangan tertulis penasihat hukum Apple, Bruce Sewell, justru Nokia yang tidak mau memberikan lisensi dengan harga dan persyaratan yang masuk akal.

Kesepakatan lisensi
Masih menurut keterangan Apple, kedua perusahaan sebenarnya memiliki perjanjian lisensi sejak akhir 2007. Namun, satu tahun setelah itu, Nokia melakukan perubahan secara sepihak.

Selain menaikkan tarif lisensi tiga kali lipat dari kesepakatan semula, Nokia juga menuntut Apple memberikan hak menggunakan teknologi temuan mereka. "Perusahaan seharusnya bersaing dengan inovasi," ujar Sewell.

Nokia menyatakan, serangan balik Apple tidak mempengaruhi langkah hukum mereka. "Apple telah melanggar paten kami, sejak meluncurkan iPhone pada akhir 2007," ujar Mark Durand, juru bicara Nokia.

Gugatan yang disertai tuntutan ganti rugi bernilai ratusan juta dollar AS itu mencerminkan perubahan pasar telepon genggam. Handphone yang laris saat ini adalah gadget yang juga berfungsi sebagai pemutar lagu, pengakses internet, bahkan konsol game.
Dengan mengandalkan iPhone, posisi Apple lebih baik daripada Nokia di pasar dunia. Tahun ini, Apple merebut status sebagai produsen handphone dengan margin operasi terbesar.

Kendati sudah saling menggugat, kedua produsen diramalkan akan mencapai kesepakatan lisensi. "Dunia akan disuguhi drama saling tuding Apple-Nokia. Proses hukum akan membantu kedua perusahaan mencapai kesepakatan," ujar Ben Wood, Direktur Riset CCS Insight.



Thomas Hadiwinata Reuters

http://www.kontan.co.id/index.php/internasional/news/26611/Apple-Menggugat-Balik-Nokia-atas-Penjiplakan

Surat Dari Ayah


KEPADA : KAMU

TANGGAL : HARI INI
DARI : TUHAN

PERIHAL : DIRI KAMU

Referensi : KEHIDUPAN

Aku Tuhan, hari ini Aku yang akan menangani semua masalahmu. Aku tidak butuh bantuanmu. Jadi, salam sejahtera dan Aku mencintaimu selalu.

Catatan: Dan ingat… Bila dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri, jangan berusaha menyelesaikan masalah itu. Tetapi, letakkanlah masalah itu di dalam doamu (Untuk diselesaikan Oleh Tuhan). Aku akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yang Aku tentukan sendiri. Semua masalahmu PASTI akan Aku selesaikan, tetapi sesuai jadwalKu, bukan jadwalmu.

Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam doamu, janganlah kamu pikirkan dan khawatirkan. Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal-hal baik yang sedang terjadi padamu sekarang. Bila kamu terjebak kemacetan dijalan, janganlah marah, sebab masih banyak orang didunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya. Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja, berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun-tahun tanpa pekerjaan. Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang-orang yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai. Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang-orang yang harus lembur siang malam tanpa libur untuk menghidupi keluarga & anak-anaknya. Bila mobil kamu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki, janganlah marah, pikirkanlah orang-orang cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri seperti kamu sekarang. Bila kamu melihat dicermin rambutmu mulai beruban, janganlah bersedih, sebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang-orang yang dalam perawatan kemoterapi.

Bila kamu merenungi makna hidupmu didunia ini & merenungi apa tujuan hidupmu ini? Bersyukurlah, karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka.

Bila kamu merasa tidak nyaman karena terkena imbas dari kemarahan dan kekecewaan orang lain, ingatlah, situasi bisa menjadi jauh lebih buruk; yaitu kamulah yang merasakan kemarahan & kekecewaan tersebut!

Bila kamu memutuskan untuk meneruskan surat ini ke orang lain, terima kasih. Kamu telah menyentuh kehidupan mereka dalam banyak hal yang tidak pernah kamu bayangkan!

TUHAN God has seen you struggling, God says it's over.


Tuhan aku Gagal.....

Suatu malam seorang laki-laki sedang tidur dalam biliknya. Ketika itu kamarnya dipenuhi oleh cahaya terang dan Tuhan menampakkan diri. Tuhan mengatakan pada orang itu, ada pekerjaan yang perlu ia lakukan. Tuhan menunjukkan sebuah batu besar di depan kamarnya dan mengatakan orang itu harus mendorong batu itu. Maka esoknya laki-laki itu melakukannya. Hari demi hari ia mencoba mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya, namun batu itu tidak bergeming. Setiap malam orang itu pulang ke kamarnya dengan kelelahan dan perasaan gagal. Setan pun menggodanya, “Mengapa kamu begitu bodoh mau melakukan pekerjaan yang sia-sia itu.” Orang itu pun putus asa dan memutuskan untuk berdoa, “Tuhan, aku telah bekerja keras cukup lama, menggunakan seluruh kekuatanku untuk memenuhi kehendak-Mu, namun batu itu tidak bergeser semilimeterpun.. Apa yang salah? Mengapa aku gagal?” Tuhan pun menjawab, “Sahabat-Ku, ketika Aku memintamu melayani-Ku dan kamu bersedia, yang Kukatakan padamu adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu. Aku tak pernah memintamu menggeser atau memindahkan batu itu. Dan sekarang kamu dating pada-Ku dan mengatakan kamu telah gagal. Tetapi coba lihatlah dirimu. Lenganmu menjadi kuat dan berotot, dadamu bidang dan badanmu tegap, kakimu besar dan mantap. Kamu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Tugasmu hanyalah mematuhi-Ku dengan segenap imanmu. Dan itu telah kau penuhi. Akulah sekarang yang akan
memindahkan batu itu.” Memang, ketika kita mendengar firman Tuhan, kita cenderung menggunakan akal kita untuk menafsirkan apa yang Tuhan inginkan. Padahal yang Tuhan kehendaki adalah sederhana saja, kepatuhan dan iman kepada-Nya.
Latihlah iman kita agar dapat memindahkan gunung, tetapi pada akhirnya yang memindahkan gunung adalah Tuhan sendiri. “Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20)

(kudengar dari Radio Sasando)

Buat Dibaca Wanita

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan diriku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya.Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun.
Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.” Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya merengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…”
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.”
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.
“Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan, saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!” Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?
Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita! Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..” Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Di tengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Berkali-kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan menjadi buah bibir orang?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.” Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.” Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih kepadanya adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
(dari : jawaban.com)

Mati ketika Masih Hidup

Hidupilah kehidupan Anda hingga Anda mati. Mengapa saya mengungkapkan pernyataan tersebut? Karena banyak orang yang sudah mati walaupun dalam keadaan hidup. Dalam bukunya How to Live 365 Days a Year, Dr.Schindler menyatakan bahwa tiga dari empat orang yang berbaring di rumah sakit di isi oleh orang yang mengidap EII - Emotional Induced Illness (penyakit yang disebabkan oleh emosi). Jadi bisa dibayangkan, 3 dari 4 orang di rumah sakit akan sehat ketika bisa menangani emosinya.

David J. Schwartz, penulis buku Berpikir dan Berjiwa Besar menceritakan tentang temannya seorang pengacara yang mengidap TBC. Pengacara ini tahu bahwa ia harus menjalani hidup yang terbatas dengan banyak aturan, tetapi hal ini tidak pernah menghentikannya menjalankan praktek hukum, menghidupi keluarga yang baik, dan benar-benar menikmati hidup.

Pria itu telah berusia 78 tahun dan mengekspresikan filosofinya dengan kata-kata ini: "Saya akan hidup hingga saya mati, dan saya tidak akan mencampur aduk hidup dan mati. Sementara saya masih ada di muka bumi ini, saya akan terus hidup. Mengapa harus hanya setengah hidup? Setiap menit yang dihabiskan orang untuk khawatir soal kematian sama saja orang itu sudah mati selama satu menit itu."

Anda bisa menjalani kehidupan ini dengan dua cara. Pertama hidup dalam kekuatiran, maka kematian akan semakin cepat menjemput Anda. Kedua hidup dalam ucapan syukur dan optimisme, maka seburuk apapun keadaannya, Tuhan sanggup membuatnya lebih baik dan lebih baik lagi.

Sumber: Berpikir dan Berjiwa Besar; David J. Schwartz; Binarupa Aksara

Kalo binatang punya facebook....


Kalo binatang punya facebook, kira2 statusnya apa aja yaa?

Anjing Pudel : Nunggu mo ke salon neh...

Kecoak : Baru aja selamat dari injekan maut, yeah!

Sapi : Aku diraba2 lagi oleh majikanku

Kucing : "Anak gue yang ke-5 barusan nanya siapa bapaknya.Gue bingung mau jawab apa. Gue sendiri lupa bapaknya siapa?"

Nyamuk : Ane positif HIV AIDS boooo

Ayam : Teman2...kalo besok gw ga update... berarti gw udah di goreng.... i luv u all....T.T

Cumi2 : Abis isi ulang tinta nich.

Babi: gw difitnah nyebarin flu. Sialan!!

Kambing : jgn keluar rumah friends! Bentar lagi idul adha

Kamis, 10 Desember 2009

Berkorban Itu Indah

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga dimana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin. ” Apa Khabar daun hijau,”!! katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. “Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?” tanya daun hijau. “
Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku”. ” Bisakah engkau membantuku sobat?” kata ulat kecil.

“Tentu..tentu..mendekatlah ke mari.”

Daun hijau berpikir, Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang. tapi tak apalah. Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat.
Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang disana sini namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.
Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ketanah, disapu orang dan dibakar.

Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama ? Tokh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai “hati” bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri, merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah. Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau.

Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita. Bagi “daun hijau” , berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh. Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik : kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban. mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.


copy : by bunda maria penolong

KIDDY EVOO Launch

Kenalan yuks sama Yummy Bites Sebagai mama baru, produk Yummy Bites sudah menjadi salah satu kebutuhan buat mama dan sikecil. Berawal d...