Kamis, 20 September 2012

Kapan ?

KAPAN ?

Kapan adalah pertanyaan yang sering diungkapkan kepada kita.
Disaat kita sekolah kita sering mendapatkan pertanyaan "Kapan lulus?"
Disaat kita lulus sekolah/ kuliah, kita akan dipertanyakan "Kapan kerja?"
Disaat kita sudah mendapatkan pekerjaan, kita akan dipertanyakan "Kapan punya pacar?" atau "Kapan akan menikah?"
Disaat sudah menikah, kita akan dipertanyakan "Kapan punya momongan/ anak?"
Kata "Kapan?" tidak akan pernah selesai.

Mungkin kata "kapan?" ini merupakan salah satu alasan sebagai tegur sapa saja. Namun dibalik pertanyaan itu, dalam hati juga sering berkata "Aku sudah berusaha, namun belum saatnya". Seringkali rasa kecewa timbul akan pertanyaan yang dimulai kata "Kapan" ini.  

Tidak hanya saya yang akan dipertanyakan kapan.
Namun saya juga pasti pernah bertanya kapan.
Dengan berfikir positif, bertujuan untuk belajar lebih dewasa. Belajar untuk memahami akan artinya.

Disaat aku bertanya Kapan seorang teman berkata : "Tergantung keputusan Tuhan".
Kata-kata itu menjadikan aku semakin dewasa dan bisa menjawab semua pertanyaan dari orang tua, saudara, teman yang jarang berkomunikasi atau bertemu langsung.

Kita ingin itu atau ini, wajar bukan??? 
Namun semua apa yang kita usahakan, kita rencanakan, jika belum saatnya maka belum terlaksana.
Mungkin kita bertanya, kapan Tuhan memberikan keputusan? 
Jalani hidup dengan belajar dan penuh dengan syukur. Tuhan akan memberikan keputusan jika sudah tiba saatnya. 

"AKAN INDAH PADA WAKTU-NYA"

***Tuhan Memberkati***

Rabu, 15 Agustus 2012

Bunda Maria Diangkat Ke Surga


"Yakinlah anakku, bahwa tubuhku ini, yang telah menjadi bejana bagi Sabda yang hidup, telah dihindarkan dari kerusakan makam. Yakinlah juga, bahwa tiga hari setelah kematianku, tubuhku itu dibawa oleh sayap-sayap malaikat menuju tangan kanan Putera Allah, di mana aku memerintah sebagai ratu."

Pesan Bunda Maria dalam suatu penampakan kepada St. Antonius dari Padua






Pada hari Raya Bunda Maria 15 Agustus Gereja merayakan hak istimewa Bunda Maria, Bunda kita. Bunda Maria Diangkat ke Surga artinya Bunda Maria masuk dalam kemuliaan surga tidak hanya jiwanya saja, tetapi juga dengan tubuhnya. Putera Allah dikandung dalam Rahim murni Perawan Maria. Jadi, memanglah tepat, jika tubuhnya harus juga dimuliakan segera sesudah hidupnya di dunia berakhir.
Sekarang Bunda Maria berada di surga. Ia adalah ratu surga dan bumi. Ia adalah Bunda Gereja Kristus dan Ratu Para Rasul. Setiap kali Bunda Maria meminta Yesus untuk menganugerahkan berkat dan rahmat-Nya kepada kita, Yesus mendengarkan permintaan Bunda-Nya.

Setelah dibangkitkan dari kematian, kita pun juga, dapat pergi ke surga dengan tubuh kita. Jika sekarang kita mempergunakan tubuh kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, kelak tubuh kita akan memperoleh bagian kemuliaan di surga. Setelah kebangkitan, tubuh kita akan menjadi sempurna. Ia tidak akan menderita sakit lagi. Ia tidak memerlukan makanan atau pun minuman agar tetap hidup. Ia akan dapat pergi ke smua tempat tanpa waktu ataupun usaha. Ia akan menjadi elok dan mengagumkan.
(sumber : yesaya.indocell.net)


Zaman sekarang orang tidak begitu menghargai lai darah-daging manusia. Kultur minuman keras dan obat perangsang serta bius maupun materalisme yang tanpa kendali menunjukkan hedonisme tanpa batas. Pada masa seperti ini, dogma mengenail pemuliaan tubuh dan jiwa Maria menjadi suatu ungkapan melawan kultur masa kini: melalui tubuh pula Tuhan menjelma menjadi manusia dan memuliakan Ibu-Nya.

Pesta Maria diangkat ke surga menjadi pesta mengenai janji masa depan kita semua. Pengangkatan Maria ke surga mengangkat hati dan masa depan kita menuju surga. Sebab di sanalah Bunda Maria menantikan kita untuk bersatu dengan Anaknya. Hanya rahmat Tuhanlah yang menjadikan Maria diangkat ke surga. Jika Yesus Kristus yang adalah Tuhan, naik ke surga karena memang Dia mempunyai kuasa untuk itu; maka Maria terangkat ke surga karena peran dari Yesus Kristus Puteranya. Merayakan peristiwa Maria diangkat ke surga dapat menjadi ungkapan kepercayaan bahwa suatu saat nanti umat manusia akan kembali bersama Tuhan di surga
(sumber : Mardiaatmaja, S.J. “Bersama Dia.Agustinus Gianto, S.J. Kanisius.Images of Mary-Mengalami 10 Rahasia Pribadi Maria. Alfred McBride, O.Praem.Obor)

Pesta bunda perawan Maria diangkat ke surga adalah perayaan iman yang mentradisi dalam sejarah iman kita sebagai pengikut Yesus. Kita percaya bahwa Maria, karena kesuciannya, langsung mengalami hidup bahagia bersama Allah di surga. Maria, bagai batu karang kesetiaan. Karena kesetiaannya ini, dia suci dan putih. Dan mustahil Allah tidak merangkul dan menyambut dia yang mencintai-Nya dengan setia. Kita merayakan pesta ini,kita merayakan keteladanan Maria agar menjadi milik kita.
Apakah kita setia dengan tugas-tugas anda?
Kapan dan di mana kita hari ini melalaikan tugas dan tanggung jawab kita meski itu kecil dan sederhana?
(sumber : http://renungan-inspirasi.blogspot.com/2007/08/hari-raya-st-perawan-maria-diangkat-ke.html)

Sabtu, 16 Juni 2012

APA ITU KEBAHAGIAAN?




Kita berada dalam posisi yg mana???
APA ITU KEBAHAGIAAN?
Bagi orang sakit,
kesehatan itulah kebahagiaan
Bagi pemuda lajang,
pasangan hidup itulah kebahagiaan
Bagi mahasiswa,
gelar sarjana itulah kebahagiaan
Bagi penganggur,
pekerjaan itulah kebahagiaan
Bagi yang kebanyakan pekerjaan,
liburan itulah kebahagiaan
Bagi orang tua,
anak berbakti itulah kebahagiaan
Bagi orang lumpuh,
berjalan itulah kebahagiaan
Bagi orang buta,
melihat itulah kebahagiaan
Bagi pemabok,
alkohol itulah kebahagiaan
Bagi ibu-ibu kaya,
shopping itulah kebahagiaan
Bagi politikus,
jabatan dan kuasa itulah kebahagiaan
Bagi selibritis,
popularitas itulah kebahagiaan
Semua orang punya definisi kebahagiaan namun sedikit sekali yang mengatakan :
Hidup dalam kasih dan Rasa syukur itulah kebahagiaan!
Kebahagiaan-kebahagiaan di atas sebenarnya bukanlah kebahagiaan, lebih tepat adalah kesenangan, kepuasan dan kegembiraan yang singkat dan sementara.
Kebahagiaan sejati hanya ada dalam KASIH dan RASA SYUKURHanya KASIH dan RASA SYUKUR
yang mendatangkan sukacita, kedamaian dan keceriaan.
Hanya KASIH dan RASA SYUKUR
yang mendatangkan kebahagiaan sejati dalam hidup.
***copas***





Minggu, 27 Mei 2012

Telah Berbuahkah Aku Sebagai Ranting Anggur?

TELAH BERBUAHKAH AKU SEBAGAI RANTING ANGGUR?

Semua kita mencita-citakan kesuksesan. Malahan doa-doa permohonan dan harapan kita pun pada umumnya akan berisi hal ini: “Semoga kamu sukses! Hope you be a success! Mudah-mudahan lulus ujian! Kudoakan supaya berhasil! dst.. dst...”. Ini semua merupakan rentetan litani sukses. Amat jarang bahkan hampir tidak pernah kita mendoakan seseorang supaya berbuah! Saya pun sering jatuh pada cita-cita dan doa yang sama, mengharapkan kesuksesan terjadi pada diriku dan orang lain. Tidak muncul dalam pikiranku untuk mendoakan supaya aku berbuah subur, supaya orang lain berbuah melimpah. Mengapa demikian?

Kesuksesan dianggap sebagai prestise, prestasi, harga diri, gengsi dan keberhasilan. Bagi manusia yang gila hormat, kesuksesan adalah segala-galanya. Dan kesuksesan sering dikaitkan dengan jabatan atau pangkat atau keberhasilan melewati suatu ujian. Menjadi pertanyaan penting bagi kita adalah, apakah orang yang dianggap sukses atau berhasil otomatis menjadi orang yang berbuah? Apakah dengan lulusnya seseorang dari ujian menunjukkan bahwa orang itu sudah berbuah? Apakah dengan berhasilanya seseorang menduduki suatu jabatan penting otomatis menunjukkan bahwa orang itu sudah berbuah? Tidak. Keberhasilan seseorang menggapai suatu impian, merupakan titik awal untuk memulai menghasilkan buah. Seorang yang berhasil memenangi pemilihan bupati bisa dianggap sukses mengalahkan lawan politiknya. Tetapi buah yang dihasilkannya sebagai bupati baru bisa dinikmati 5 tahun ke depan.

Yesus sendiri tidak mengajarkan kita supaya menjadi orang sukses. Ia justru lebih menekankan supaya kita menjadi orang yang berbuah melimpah. Orang bisa menghasilkan buah apabila bersatu atau tinggal di dalam Sang Pokok Anggur, yakni Kristus sendiri. Yesus tidak melihat bahwa syarat untuk menghasilkan buah ditentukan oleh kesuksesan dalam menggapai suatu jabatan atau profesi yang hebat. Walaupun pangkat perlu tapi bukan itu yang utama. Buahmu akan dikenal dan dicicipi manis kalau bersumber dari kelekatan dengan Yesus. “Kamu akan berbuah banyak jika kamu bersama dengan Aku dan Aku di dalam kamu” (Yoh 15: 1-8). Lihatlah para katekis di pedalaman sana yang tidak punya pendidikan memadai tetapi bisa berbuah banyak. Lewat keterbatasan dan kekurangannya, merek mengorbankan segenap tenaga dan pikiran untuk mengajar anak-anak dan umat di pedalaman supaya makin menjadi orang Kristen yang baik. Banyak dari mereka tidak tahu baca tulis tetapi mereka bisa menjadi ujung tombak Gereja menjangkau umat-umat yang tidak tersentuh pelayanan Gereja. Banyak umat yang telah rela memberi sedekah dari kekurangannya untuk ikut menyumbang pembangunan gereja di tempat yang ia tidak kenal, hanya karena perasaan seiman dan sependeritaan di dunia FB. Ini hanya contoh kecil yang bisa kita lihat sebagai buah-buah iman dan tanda kebersatuan dengan Pokok Anggur Sejati, yakni Yesus. Tidaklah salah mengejar cita-cita, tetapi perlulah supaya dengan tergapainya cita-cita menjadikan kita semakin berbuah lebat dalam kesatuan dengan Yesus. Tepatlah kata-kata Bunda Theresia Calcuta ini: ‘Lakukanlah hal-hal kecil dan sederhana dengan cinta yang besar”. Sebagai pengikut Yesus dan dalam tugasku yang sekarang, buah apakah yang telah kuhasilkan?
 ****kutipan****

Minggu, 18 Maret 2012

Ternyata... apa yang terjadi,

 Ternyata...apa yang terjadi,

-Jika kita MARAH, selama 5 menit saja, maka imunitas sistem tubuh kita akan depressi 6 jam.

-Jika kita menyimpan kepahitan atau dendam, maka imunitas tubuh kita mati,disitulah bermula awal segala penyakit, STRESS, Kolesterol tinggi, pemicu Darah Tinggi, Jantung, rheumatik, arthritis, Stroke (perdarahan/penyumbatan pembuluh darah).
Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.

-Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.

-Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).

-Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.

-Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.

-Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna)

-Jika kita mudah EMOSI dan cendrung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.

-Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.

-Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.

-Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang).

-Jika kita sering BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).

Mari kita selalu BERSYUKUR atas segala perkara yang telah terjadi, karena dengan bersyukur, maka "hati" ini menjadi BERGEMBIRA dan menimbulkan ENERGI POSITIF dalam tubuh untuk mengusir segala penyakit-penyakit tersebut diatas.(HATI Yg GEMBIRA adalah OBAT).

Sumber: Buku "The Healing and Spencer."

KIDDY EVOO Launch

Kenalan yuks sama Yummy Bites Sebagai mama baru, produk Yummy Bites sudah menjadi salah satu kebutuhan buat mama dan sikecil. Berawal d...